Jumat, 04 Januari 2013

Si Sigar laki dan Si Limbat


Pada jaman dahulu di Tondano hiduplah seorang pemburu perkasa yang bernama Sigarlaki. Ia sangat terkenal dengan keahliannya menombak. Tidak satupun sasaran yang luput dari tombakannya. Sigarlaki mempunyai seorang pelayan yang sangat setia yang bernama Limbat. Hampir semua pekerjaan yang diperintahkan oleh Sigarlaki dikerjakan dengan baik oleh Limbat. Meskipun terkenal sebagai pemburu yang handal, pada suatu hari mereka tidak berhasil memperoleh satu ekor binatang buruan. Kekesalannya akhirnya memuncak ketika Si Limbat melaporkan pada majikannya bahwa daging persediaan mereka di rumah sudah hilang dicuri orang.
Tanpa pikir panjang, si Sigarlaki langsung menuduh pelayannya itu yang mencuri daging persediaan mereka. Si Limbat menjadi sangat terkejut. Tidak pernah diduga majikannya akan tega menuduh dirinya sebagai pencuri.
Lalu Si Sigarlaki meminta Si Limbat untuk membuktikan bahwa bukan dia yang mencuri. Caranya adalah Sigarlaki akan menancapkan tombaknya ke dalam sebuah kolam. Bersamaan dengan itu Si Limbat disuruhnya menyelam. Bila tombak itu lebih dahulu keluar dari kolam berarti Si Limbat tidak mencuri. Apabila Si Limbat yang keluar dari kolam terlebih dahulu maka terbukti ia yang mencuri.
Syarat yang aneh itu membuat Si Limbat ketakutan. Tetapi bagaimanapun juga ia berkehendak untuk membuktikan dirinya bersih. Lalu ia pun menyelam bersamaan dengan Sigarlaki menancapkan tombaknya.
Baru saja menancapkan tombaknya, tiba-tiba Sigarlaki melihat ada seekor babi hutan minum di kolam. Dengan segera ia mengangkat tombaknya dan dilemparkannya ke arah babi hutan itu. Tetapi tombakan itu luput. Dengan demikian seharusnya Si Sigarlaki sudah kalah dengan Si Limbat. Tetapi ia meminta agar pembuktian itu diulang lagi.
Dengan berat hati Si Limbat pun akhirnya mengikuti perintah majikannya. Baru saja menancapkan tombaknya di kolam, tiba-tiba kaki Sigarlaki digigit oleh seekor kepiting besar. Iapun menjerit kesakitan dan tidak sengaja mengangkat tombaknya. Dengan demikian akhirnya Si Limbat yang menang. Ia berhasil membuktikan dirinya tidak mencuri. Sedangkan Sigarlaki karena sembarangan menuduh, terkena hukuman digigit kepiting besar.
In antiquity in Tondano there lived a mighty hunter named Sigarlaki. He is most famous for his expertise pike. None of the targets that escape from tombakannya.
Sigarlaki have a very loyal servant named Limbat. Almost all the work that was ordered by Sigarlaki done well by Limbat. Although renowned as a reliable hunter, one day they did not managed to obtain a single tail game. Frustration finally culminated when the Si Limbat reported to her employer that the meat supply in the home they’ve lost stolen.
Without thinking, the direct Sigarlaki accused housekeeper who stole their supply of meat. The Limbat be very surprised. Never expected her employer will bear to accuse him as a thief.
Then Si Si Limbat Sigarlaki asked to prove that he did not steal. The trick is Sigarlaki will stick his spear into a pool. Along with the Si Limbat sent diving. When the spear was first out of the pool means Si Limbat not steal. When Si Limbat that out of the pool first then proved he was a steal.
Terms of weird that makes Si Limbat fear. But nevertheless he was willing to prove himself clean. Then he dives in conjunction with Sigarlaki plunged his spear.
Just stick the spear, Sigarlaki suddenly saw there was a wild boar in the pond to drink. He immediately raised his spear and flung it toward the boar. Tombakan But it missed. Thus should have been defeated by Si Si Sigarlaki Limbat. But he asked that the evidence was repeated again.
With a heavy heart Limbat The employer was eventually followed orders. Just stick the spear in the pool, suddenly Sigarlaki leg bitten by a large crab. He himself cried out in pain and did not deliberately raised his spear. Thus finally Si Limbat won. He managed to prove herself not to steal. Meanwhile, because of indiscriminate accusing Sigarlaki, penalties bitten by a large crab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar